Ketika jaman silih berganti
Mengapa hidup jadi begini
Bunga yang mekar telah layu kembali
Ada apa dengan ini?
Hati pilu mata menangis tersedu
Hidup dalam ruang ketidakpastian
Yang benar yang salah menjadi remang
Yang duduk di atas kian bergoyang-goyang
“alahbiyuuung, hidup di jaman sekarang memang membuat
hati dan pikiran dibikin bingung linglung tidak ketulung. Arah hidup mulai tak
jelas. Rodanya sudah tak berbentuk bundar, tapi jajar genjang, stangnya
bengkong, remnya blong. Duhjaaan jan,,, pie jaan? Lihatlah pula Kedua mata para
pemangku jabatan itu sudah terbalut kain-kain nista, ada gambar Rupiahnya juga. alah biyuuung yung, hati mereka ambruk akhlaknya bobrok otaknya mlorot. Wiiis wiiis,
cukup sendiko dawuh marang pituture ki Ronggo Warsito yaiku kudu eling lan
waspada.”
Yaa…
Di atas tanah bermuka musam aku masih duduk terdiam
Terpaku termangu dan tersipu malu
Cobalah perhatikan manusia di bumi pertiwi itu masih
mendekam menangis mengerang mengharap dalam-dalam satu asa
selamatkan tanah air kami…
selamatkan tanah air kami…
selamatkan tanah air kami…
Semarang, 22
April 2014
01:20 wib
Emenz Bae A
Satu Asa Untukmu, Negeri