Saturday, 6 December 2014

Antara ANEH dan CIRI KHAS



            Dunia ini memang ada – ada saja. Dari yang mungkin sampai yang tidak mungkin. Dari yang unik sampai yang aneh [samaajaya?]. Lengkap rasanya dunia ini bagai TOSERBA. Tapi di sini saya tergelitik ingin menulis tentang salah satu sifat’manusiayang terkadang ternyata kita memilikinya juga. Apa itu? Jawabannya : aneh. Ya, sifat aneh.
Pernah pada suatu ketika ada seorang wanita yang tingkahnya tidak seperti kebanyakan wanita lain bertanya. “eh eh, kata temen - temenku aku ini kok aneh banget ya?”. Beberapa detik raut mukaku sedikit mengkirut memikirkan jawaban dari sebuah tema tentang ‘aneh’ untuk diulas dan dikupas kepada orang itu.
            Tanganku  masih mengambang–ambang di atas keyboard menunggu pasokan kata – kata dari otakku yang masih diolah dan lumayan lola ini untuk sebuah jawaban tentang anehnya itu. Wah, jadi ikut – ikutan aneh saja nih aku. Payah. -_-
            Aneh?.
            Hmmm. menurutku aneh memangsalahsatuanugerahTuhan.
            Diam sejenak. Memikirkan sesuatu. Dan melanjutkan kembali dalam terohen kata berikutnya.
Mengapa? Singkat. Tentunya Tuhan tidak menciptakan sesuatu hanya untuk disia – siakan. Jadi aku yakin itu adalah anugrah. Jawaban belum puas? Begini begini, akan saya ajak anda untuk terus dalam obrolan paragraf selanjutnya.[ahBerbelit-belitnih!. Haha]
            Aneh, atau salah satu sesuatu yang terdapat pada diri seseorang dan jarang dimiliki kebanyakan orang lain pula maka itu bisa disebut suatu ‘ciri khas’ tersendiri. Dan ciri khas itu adalah diri kita yang biasa orang akan berkata “aku akan menjadi diriku sendiri, bukan orang lain. Bukan dia dan bukan kamu, pokoknya aku akan menjadi diriku sendiri. Titik.” Yah, biasanya begitu ngomongnya. Sekarang anda ambil pulpen atau spidol atau sebangsa alat coret lainya dan garis bawahi itu. Ingat dua kata di belakang tadi. Ciri khas.Satu kali lagi. Ciri khas. Dan sekarang anda harus mulai mengenal penuh hayat dengan dua kata tersebut.
            Terkadang dan ini sering [hloh?], kita melihat sosok – sosok atau para tokohdi bumi ini yang terkenal dan hebat sehingga membuat minimal satu pernyataan sederhana yang menyelinap di otak kita. Sambil bilang “ waw, tuh orang kok bisa, makan apa ya?.”“ orang itu ajib. Bisa ini. Bisa itu.” “orang itu gila. Bikinya orang ketawa saja!” “orang itu buat mataku tak berkedip.soalnya manis banget-----” Dan lain sebagainya. Coba anda perhatikan contoh – contoh di atas!. Perhatikan lagi kalimat yang bercetak miring. Dan di sana anda akan melihat sesuatu yang bisa disebutsebagaiciri khas dari orang tersebut.
            Nah, yang menjadi permasalahan wanita tadi, ciri khasnya itu yang ‘aneh’. Seperti mungkin tingkah lakunya yang lumayan langka dimiliki kebanyakan wanita lain. Atau bukan sesuatu yang menurutnya itu keren. Kawan, tapikalau kita renungkan, menghayati dengan kejernihan hati. justru ‘aneh’nya itu yang perlu saya garis bawahi dan perlu di cetak tebal juga. Aneh di sini sebenarnya mempunyai potensi diri yang itu bisa di namakan ciri khas. Contoh kecilnya ketika orang itu mengeluarkan tingkah anehnya. Maka tanpa orang lain melihatnya wajahnyapun langsung mengenal siapa yang melakukanya. Yah!, pasti orang aneh itu. Dan ternyata karena anehnya, ia  bisa menjadi media praktis dalam interaksi sosial. Dan orang itu dengan mudah akan mengenal atau bahkan dikenal oleh banyak orang. Semakin banyak yang kenal atau dikenal semakin mudah pula kita dalam bergaul dengan orang lain. Oleh karenanya, saya sarankan apabila anda mengidap sesuatu yang aneh maka anda tak perlu tergesa – gesa menyembunyikannya terhadap orang lain. Tapi keluarkanlah jurus aneh itu di saat yang mungkin anda perlu mengeluarkanya. [tapiyoojokeanehen. Hohoho]
            Coba anda bayangkan! Ketika orang dalam hidupnya mungkin tidak mempunyai ciri khas tersendiri, maka menurutku itu kurang memberi variasi cerita kehidupannya untuk diri sendiri dan diri orang lain. Sehingga rasanya agak sedikit hambar atau mungkin keasinan. Ditambah kecut pula. Sudah anda bayangkan??. Dan ketika manusia dalam hidupnya hanya  monoton tak ada sesuatu yang ia tonjolkan terhadap orang lain. Sehingga orang lainpun sulit untuk mengenalnya. Mengenal lebih dekat dan akrab. Mengenal lebihpenuh cerita yang bisa menambah selera rasa. Yah, apalagi di kenal. Tidak mungkin.
            Anda humoris? Keluarkan banyolanmu itu yang bikin mulut orang terus menganga dan terpingkal - pingkal. Anda tampan? Jagalah tampanya itu dan tetap baik hati dan tidak sombong biar orang tetap kesemsem padamu. anda smart? Teruslah belajar dan tetap raih peringkat di sekolahmu. Anda tukang mencubit teman? Cubitlah terus teman – temanmu itu tanpa mengenal lelah [aduhcapekdonk!]. Ya, pokoknya apapun itu yang kau miliki, keluarkan dan lakukan!.
            Bung! Masalahnya saya ini tidak mempunyai susuatu pada diriku. Wajah pas – pasan. Postur tubuh kerempeng begini. Pintar tidak. Pokoknya saya ini serba kurang.
Wah, ternyata ada orang lagi curhat pemirsa. Mungkin enaknya begini saja. Jadikan saja kriteria yang menurutnya itu sebuah kekurangan menjadi sesuatu yang sebenarnya adalah ‘potensi’ untuk menjadi ciri khas!. Jadi, ya tak perlu ditutupi wajahnya atau badanya dikasih apa biar tak terlihat kerempengnya. Tapi, terimalah ciptaan Tuhan itu. Karena ingat, Tuhan tidak menciptakan sesuatu itu hanya untuk sebuah kesia – siaan. Tak perlu ragu  dan tak perlu banyak melamun meratapi kekuranganya. Tunjukkan bahwa itu dirimu yang sebenarnya. Sehingga suatu ketika misal ada orang bertanya rumah temannya yang bernama A kepada tetangga A, selain menyebutkan nama temanyabiasanya menyertakan pula ‘embel – embel’ yang tidak lain adalah ciri khasnya.“Maaf, BapaktahurumahnyaAdul yang kerempengitu?”. Nah itukan, beneran.
            Oleh karenannya dapat ditarik sebuah kesimpulan. bahwa, aneh sama dengan ciri khas. Dan ciri khas itu mahal harganya. Jadi lestarikanlah keanehannya itu untuk menuju kehidupan anda yang bermutu dan lebih full colour. Dan orang lain akan langsung mengerti tanpa banyak pikir jika itu pasti KAMU!.

Catataaneh. Jum’at, 8 maret 2012 [revisi @51214]

0 comments:

Post a Comment